Sunday 1 September 2013

Meneruskan Kebaikan

Hai, hari-hari yang sibuk lately.. Liburan udah berakhir dan sekarang fokus kuliah lagi. Well, kegiatan jelajah yang jatuh-bangun diperjuangkan akhirnya terlaksana dan menyisakan banyak kenangan. I want to share something yang aku harap bisa menginspirasi kalian dalam misi membuat badai kebaikan di Indonesia (dan seluruh dunia). Kisah sederhana (tapi agak panjang juga, sih), remah kegiatan jelajah. 

Waktu itu hari pertama perjalanan kami, pendakianku di Rinjani. Pagi hari kami berangkat dari Desa Torean diantar segelas teh hangat buatan Pak Mistradi, bapak yang sudah kami anggap seperti bapak sendiri, warga Desa Torean. Kenapa hanya segelas teh hangat? Waktu yang kami miliki tidak banyak untuk makan pagi. Kesiangan bangun. Ya untung saja semalamnya makan banyak, jadi pagi itu laparnya belum kerasa. 4 jam kami berjalan, perut sudah berteriak-teriak minta diisi. Tak jauh kami berjalan, sampailah di pos 1. Langsung buat mie instan. Nggak masak nasi, soalnya bakal nunggu lama. 

Di pos 1
Jam setengah dua kami melanjutkan perjalanan. Pemandangan sepanjang jalan indah sekali, tapi juga sebanding dengan medan yang bukan main menguras tenaga. Hari semakin sore sementara tidak ada tanda-tanda kami akan sampai di Segara Anak. Jalan terus saja naik. Aku udah capek banget. Setiap berpapasan dengan orang yang baru turun, pertanyaan yang sama terus terlontar, "Segara Anak masih jauh, mas?" dan jawaban yang didapatkan juga itu-itu aja, "Wah, mungkin masih 4-5 jam lagi, mbak." Ditambahi, "Mending
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...