Saturday 22 February 2014

Afraid of what?

21-02-2014 11:54:43 pm
Bru smpe rmh stg jam yll. Hbs nntn stand up comedy romantic nite breng Bidur, Jeron, dan Sikur di djendelokoffie togamas Gejayan. Daan hujan. Sbnrnya so sweet, tp kurang kamu. Dsna hjn jg gak? Gmn keadaan smuanya? Smoga nggak. Kalaupun iya, biar malam meluk kamu. Ah, jd mellow.. Slamat istirahat, sayang. JBU :) xx



Hey, there.
Kalau saja kamu tidak ikut berangkat ke sana, mungkin kita akan tertawa bersama mendengar ali-alit jabang bayi bercuap-cuap dan sepulang nonton stand up kita akan mampir di angkringan untuk berteduh. Seperti sebulan yang lalu :)

Hari pertama kamu di timur Jawa. Hari ini pasti melelahkan untukmu dan kawan-kawan. Tapi mendengar kisah petualangan-petualangan yang kalian lalui sebelumnya, aku yakin kalian akan baik-baik saja.

Kamu pergi lagi. Nggak jauh, sih. Kurang lebih enam sampai tujuh jam perjalanan dengan mobil dari sini. Harusnya nggak ada bedanya kamu berada di Jogja atau di luar Jogja. Kita sama-sama nggak setiap hari ketemu, kan? Tapi entah bagaimana rasanya menjadi berbeda. Mungkin karena kita akan lebih jarang berkomunikasi. Aku tau kamu akan jauh lebih sibuk di sana, melayani orang lain yang membutuhkan kalian. Kamu nggak akan sempat mengirimiku
pesan selamat siang dan bertanya apa yang sedang kulakukan atau bagaimana kuliahku hari itu. Tapi kadang, saat di Jogja pun ada hari di mana kamu absen mengirimiku pesan-pesan itu. Lalu apa yang membuatnya berbeda? Mungkin karena aku tidak bisa mengajakmu nonton stand up. Mungkin aku lebih mengkhawatirkanmu. Mungkin karena kita belum sempat bertemu lagi sebelum kamu berangkat. Mungkin memang aku cengeng ketika ditinggal pergi.

Masih melekat ingatan di otakku kala papa harus pergi ke luar kota untuk meeting. Aku masih TK. Aku diam-diam pergi ke kamar mandi dan menangis. Tidak tahu kenapa. Waktu saudara-saudara yang datang berlibur ke rumah harus kembali pulang, ada genangan air di pelupuk mata melepas kepergian mereka. Waktu teman pertukaran pelajarku harus kembali ke Australia, aku menangis memeluknya. Padahal masih bisa berhubungan lewat telepon, kan? Masih bisa berjumpa lagi. Lalu bagaimana jika maut yang datang memisahkan? Dia tidak akan membawa mereka kembali, bukan?

Ah, entahlah. Sepertinya aku benar-benar bermusuhan dengan perpisahan dan selalu kalah melawannya. Tidak adil. Apakah orang lain juga merasakannya?
22-02-2014 12:00:09am
Humm baru mo sms udah sms duluan,,, ujan td sore trs t4 tujuan gag bisa dilewati soalnya banjir lahar dingin jalurnya. Ini dah selesai semua,,, mo istiraahat,,, hummm oke deh,,, gpp lain waktu juga bisa kok yang so sweeett hee I love you.
Take care, yaa.. Sampai ketemu lagi :)

With love,
Yours

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...