Tuesday 23 September 2014

Online Shopping

Online shopping udah menjamur banget sekarang ini. Banyak situs-situs online yang menawarkan jasa belanja dan pengiriman barang tanpa konsumen perlu melihat langsung barangnya. Serba mudah, cepat, dan bisa dibilang mengasyikkan. Nggak ribetlah istilahnya.

Aku nggak pernah pakai jasa belanja online meskipun kadang-kadang kepengen banget nyoba setelah melihat gambar-gambar barang yang terpampang di sana. Kenapa? Karena rasanya kurang afdol aja cuma ngliatin gambar dari layar laptop atau handphone, baca reviewnya, merasa sesuai dengan keinginan kita, lalu klik buy. Mungkin rasa kurang afdol ini juga dipengaruhi oleh beberapa testimoni dari konsumen yang nggak puas dengan pesanan mereka. Yang ukurannya ternyata nggak pas, yang warna barangnya nggak sesuai dengan gambar, yang nggak sempurnalah aka cacat, dan banyak lagi keluhan lainnya. Sampai-sampai kalau dengerin teman ngeluh kayak gitu, aku selalu bilang 'makanya jangan belanja online'.

Sampai suatu hari dia datang...
SMS dari operator yang isinya aku dapat potongan harga buat belanja di salah satu olshop (online shop). Sebenarnya udah sering dapat kayak beginian dan biasanya langsung kuhapus karena nggak terlalu tertarik. Tapi kali ini beda. Aku percaya ada maksud tersembunyi dibalik operator yang baik hati ini *tsaahh. Iseng-isenglah aku buka olshop yang dimaksud, olshop fashion. Mataku langsung tertuju pada tab produk tas. Iya, tasku kebetulan udah rusak dan belum sempat aku bawa ke tukang reparasi tas. Kondisinya udah diujung tanduk gitulah. Setelah aku liatin satu-persatu modelnya, pilihan jatuh pada salah satu tas punggung warna cokelat-merah. Langsung masukkin troli belanjaan deh. Hahaha..

Eh, keesokan harinya barang udah datang. Dan tiba-tiba aku merasa bangga udah pernah belanja online. Hahahaha.. berlebihan. Yaa.. sesuai dengan apa yang aku harapkanlah :)


Teman-teman yang nggak percaya pada keajaiban belanja online, aku rasa kalian bisa nyoba sekali-kali. Aku kasih tips versiku, ya..
1. Belanja di toko online yang pasti-pasti aja. Maksudnya di toko yang udah diakui dan jelas segala tetek-bengeknya. Misalnya di Zalora Indonesia (koleksi Levisnya keren-keren, lho, hehe)
2. Sebelum milih barang, list dulu barang kayak apa yang pengen dibeli, budgetmu berapa
3. Minta pendapat orang lain juga buat pertimbangan dan ngasih masukkan serta meyakinkan pilihan kamu
4. Tanya lagi pada dirimu sendiri, apakah barang yang mau dibeli benar-benar barang yang dibutuhkan
5. Kalau sudah yakin, klik buy, deh!
6. Jangan lupa siapin uangnya, yaa!!!

Selamat mencoba berbelanja :))

Sunday 14 September 2014

Catatan Perjalanan: Gunung Merapi

Akhirnya, Merapi yang selama ini cuma bisa kukagumi keindahannya dari atas Jembatan Janti, Merapi yang selalu muncul berdampingan dengan Merbabu bisa kusambangi langsung. Bersama Lacuk, Bidur, Berok, Sikur, dan Gacer, aku melakukan pendakian penutupan bulan Agustus di Puncak Merapi. Sebenarnya kebetulan saja dapat tanggal di akhir bulan. Motif dibalik pendakian ini adalah karena rasa penasaran Lacuk, Bidur, dan aku yang sudah tidak tertahankan lagi.

Sabtu, 30 Agustus 2014
12.00 WIB: Belanja dan packing
Lacuk sudah mengirimkan pesan singkat malam sebelumnya bahwa siang ini jadwalnya belanja. Karena aku nggak bisa ikutan, yang berangkat cuma dia, Sikur, Bidur, dan Berok. Karena pendakian kali ini modelnya tik-tok (naik langsung turun), kami tidak membawa makanan yang banyak. Hanya beberapa makanan instan dan roti-rotian serta bahan minum. Kami membawa trangianya mas Momok untuk dipakai memasak. Barang-barang tersebut kemudian didrop di kos Sikur.

17.30 WIB: Di Kos Sikur, packing
Aku baru bisa datang jam 5 sore. Karena belum tau di mana letak kos Sikur, aku disuruh menunggu di ujung gang, utara apartemen merah. Kebetulan Lacuk dan Sikur sedang pergi ke alfamart. Akhirnya mereka berdua datang. Bidur sudah ada di dalam. Kami langsung berkemas-kemas. Barang bawaan kami kemas dalam dua carrier dan satu daypack. Kami membawa dome juga untuk dua orang. Ya, buat meletakkan barang-barang ketika akan muncak sudah cukup. Setelah siap semua, kami pergi ke pondok untuk mengambil trangia Mas Momok. Di sana hanya ada mas Kocor dan Ranja. Setelah barang masuk carrier, kami menulis di papan tulis dan berpamitan. Dagh, sayangg :')

18.50 WIB: Berangkat menuju rumah Gacer
Kami berangkat menggunakan dua motor, Sikur-aku, Bidur-Lacuk. Tujuan kami sekarang adalah rumah Gacer. Tapi sebelum ke sana kami janjian ketemuan dengan Berok di pom bensin Mlati. Berok nggak bisa ikut kumpul di kos karena tadi sore harus mengantar ibunya. Sekarang ada tiga motor. Aku kangen jalan Jogja-Magelang waktu malam hari. Semua kenangan perjalanan dengan tujuan yang sama, yakni pendakian gunung, muncul begitu saja. Apalagi kali pertama sama Kocor, perjalanan ke Merbabu. Malam hari, dingin, carrier di belakangku terasa berat. Aku pegangan lututku kuat biar kelihatan semua baik-baik saja sampai Kocor nanyain, 'berat, ya?' dengan sedikit tertawa. Yah, ketahuan. Lalu aku duduk agak maju lagi. Hahaha..

20.13 WIB: Sampai rumah Gacer
Rumah Gacer ada di kaki gunung Merapi. Udara dingin mulai terasa di sini. Rumah Gacer sangat sederhana. Letaknya di belakang rumah baru, yang tepat menghadap jalan, yang kini sedang dalam proses pembangunan. Kami disambut ibu, bapak, dan adiknya Gacer. Mereka sangat ramah. Kata bapaknya Gacer, temen-temen Gacer sudah sering datang dan menginap ketika mau mendaki Merapi. Kami istirahat sebentar dan ditawari makan malam oleh ibunya Gacer. Makan malam yang sederhana juga. Kesan pertamaku berasa Live In. Menurut penuturan Gacer, kalau mau masak pun masih pakai kayu.

21.55 WIB: berangkat menuju Selo
Terlalu asik beristirahat. Rasanya pengen menginap saja di rumah Gacer. Haha.. Kami harus segera berangkat. Setelah menitipkan motor dan berpamitan, kami berangkat dengan formasi Sikur-aku, Gacer-Lacuk, Berok-Bidur. Jalanan sudah sepi. Udara semakin dingin.

22.58 WIB: sampai di basecamp Barameru.
Finally! Sampai di basecamp. Ada banyak sekali orang yang sepertinya akan mendaki juga. Kata Gacer ini lebih ramai dari biasanya. Wah, bakal antri di jalan, nih. Kami langsung mengurus retribusi dan menulis di buku. Siap berangkat. Kita masih akan menuju New Selo. Jalanannya beraspal. Perjalanan ke New Selo memakan waktu sekitar 15-20 menit. Sampai di sana, kami disambut dengan tulisan NEW SELO yang sangat besar. Katanya, tempat ini terletak di antara Gunung Merapi dan Merbabu. Jadi, dari sini kita bisa melihat pemandangan kedua gunung yang sangat indah. Di sini disediakan toilet, menara pandang, juga kios tempat para pendaki makan dan minum.

Fotonya diambil waktu pulang
Fotonya diambil waktu pulang
23.50 WIB: mulai mendaki
Kami memulai perjalanan kami. Jalanan pertama masih di semen. Masih bisa dilewati motor warga juga yang ingin pergi ke ladangnya. Yap, di kanan-kiri kami adalah ladang warga yang ditanami tembakau, tanaman palawija, sayuran, dan lainnya. Setelah itu kami melewati jalan tanah. Langit malam itu sangat cerah. Bintangnya ada banyak sekali. Dalam beberapa kesempatan, kami bisa menyaksikan pemandangan kota dengan lampu-lampunya yang gemerlap. FIX, malam ini sempurna minus 1, kehadiran kamu. Rasanya pengen pulang ke Jogja ngajak kamu biar malam ini benar-benar sempurna :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...