Thursday 30 July 2015

Bentuk Lain Vandalisme

Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 22 Juli 2015, aku jalan-jalan ke Gunung Api Purba Nglanggeran di Gunung Kidul Yogyakarta. Ehh.. dapat oleh-oleh ini.





vandalisme/va·ndal·is·me/ n 1 perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dsb); 2perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas
Sumber: http://kbbi.web.id/vandalisme 
Kalau tidak salah lihat ada 3 atau 4 tanaman yang daunnya 'berseni' kayak gitu. Bagiku, coretan, pahatan, goresan di pohon, daun, bahkan batu itu merusak pemandangan. Mengganggu orang yang mau menikmati alam.

Lagipula kasihan ya, tanamannya jadi media tulis tangan-tangan usil. Mereka (yang nulis itu lho) udah senang-senang menikmati alam, eh tapi nggak tahu terima kasih. Alamnya malah dirusak. Udah kayak peribahasa yang populer itu lho, "air susu dibalas dengan air tuba."

Itu tanaman masih sama-sama makhluk hidup pula. Coba kamu deh mas, mbak, yang dicoret-coret gitu. Entah kenapa aku percaya kalau semua makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan) bisa sakit dan merasa sedih kalau diperlakukan dengan tidak baik, terutama kalau makhluk tersebut nggak berbuat apa-apa, nggak mengganggu kehidupan makhluk hidup lain. Waaahh.. :(

Aku nggak tahu sih, motif mereka melakukan aksi gores-gores itu apa. Mungkin pengen eksis. Atau suka cari perhatian. Atau malah cuma ikut-ikutan doang biar jadi anak kekinian gitu. Atau kayaknya yang pada nulis-nulis itu juga udah nggak mampu beli kertas.

Begini lho, Gusti sudah kasih alam untuk dinikmati, mbok yo dirawat dan dilestarikan biar tetap bisa dinikmati orang lain. Biar bisa dinikmati sama generasi-generasi di bawahmu. Kalau kamu saja sudah memberikan contoh yang tidak baik, gimana adikmu atau anakmu melakukan yang baik? Sama kayak kalau anak di sekolah diajarin tertib lalu lintas (pas lampu merah yo berhenti), tapi saat diboncengi oleh ibu/ bapak/ kakaknya di jalan, si anak malah melihat orang yang lebih tua darinya asik melanggar peraturan lalu lintas. Capek deh. Ini kasihan gurunya yang ngajarin di sekolahlah. Nggak usah disekolahkan saja anaknya, pak, bu. Percuma.

Kalau teman-teman ingin bepergian, selalu ingat: jangan mengambil apapun kecuali gambar, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak, dan jangan membunuh apapun kecuali waktu. Oke? :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...