Sunday 12 May 2013

Mulai Lagi Dari Awal

(Hanya Perlu) Mulai Lagi Dari Awal

Ada satu kisah yang menarik sewaktu kuliah umum Kepribadian II. Tidak ada kaitannya dengan materi, hanya sekedar intermezzo yang menyentuh hati.

Ibu Lanny adalah pembicara kami waktu itu dan pada kuliah umum berikutnya Rabu nanti. Suatu saat dia bercerita mengenai keluarganya dengan latar belakang zaman PKI. Beliau mengatakan bahwa sebelumnya keadaan ekonomi keluarganya sangat baik, kebutuhan tersier terpenuhi dengan baik. Tapi setelah pemberontakkan PKI terjadi, semua lenyap begitu saja. Ayahnya dibunuh oleh entah siapa, barang-barang berharga keluarganya habis. Mereka tiba-tiba berada di bawah.. Tapi kemudian bangkit perlahan membenahi semuanya satu persatu. Hingga akhirnya bu Lanny dan saudara-saudaranya sukses.

Suatu hari, salah seorang saudaranya mengalami musibah. Toko yang dimilikinya dilalap si jago merah. Dia hanya bisa melihat kobaran api dari kejauhan. Kemudian bu Lanny menghampirinya dan berkata, "Sudah nggak papa. Kamu inget to dulu, bagaimana kita kehilangan segala-galanya?" Dia mengangguk. "Ya sudah, sekarang tinggal melakukan hal yang sama, memulai kembali dari awal", bu Lanny melanjutkan.

Kisah tadi mengingatkanku pada seseorang. Dia dulu bukan berasal dari keluarga kaya-raya, tapi menurutku kehidupan mereka selalu dicukupkan oleh Tuhan. Dia dan adik-adiknya bisa sekolah sampai tamat SMA/ SMK dan segera bekerja untuk membantu orangtuanya. Hingga saat ini, semua sudah hidup mapan dan memiliki kehidupan yang lebih baik daripada dulu. Tapi roda kehidupan berputar. Dan sekarang sedang bergerak ke bawah. Karena sebab tertentu, dia (harus) memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Yang berarti kehidupan tidak akan sama seperti dulu. Tapi ini bukan akhir dari segala-galanya.

Dan ya, seperti kata-kata bu Lanny di atas, hanya perlu memulai dari awal sebab pada masa sebelumnya ini pernah terjadi dan semua bisa diatasi dengan baik. Hanya butuh tekad dan semangat yang sama untuk start lagi. Dan tentu saja doa yang tak pernah henti. Mungkin dulu dia berjuang sendiri, tapi sekarang dia memiliki keluarga yang selalu siap mendukungnya :)

Aku s'lalu berdiri mendukungmu
Dikala engkau terbang, dikala engkau jatuh
Sampai mati ku kan tetap setia

Aku s'lalu berdiri di belakangmu
Dikala kau dipuja, dikala kau dihina
Sampai mati ku kan tetap membela

Kau bintang di hatiku
Kaulah superstarku


Tulisan ini didedikasikan untuk papa, ayah yang berkepribadian keras dan tangguh, namun berhati lembut :)

3 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...