Friday 27 January 2012

Biarlah hatimu menjadi "Terminal"

Seorang teman berbagi kisahnya kepadaku. Sebuah perjuangan untuk melepaskan keyakinan terhadap suatu hal yang tak mungkin tergapai. Tentang sesuatu yang tersimpan rapat untuk waktu yang cukup lama. Tentang rasa sayang, yang begitu mendalam.

Dalam sebuah perayaan Natal malam itu, dia dan beberapa kawan menghampiri seorang Frater yang tengah duduk beristirahat setelah menyelesaikan ibadat sabda. Mereka pergi dengan berbagai pertanyaan dan pikiran di kepala mereka yang siap untuk diberi pencerahan saat itu juga, setidaknya akan lebih ringan. Kebetulan Frater ini sekolah psikologi. Temanku ini menceritakan bagaimana dia menyimpan perasaan sayang yang mendalam untuk seorang teman bermainnya. Sudah lama sekali perasaan itu bersarang di hatinya. Tentu saja rasanya tidak menyenangkan, karena sebagai perempuan, kami hanya bisa menunggu.

Wednesday 18 January 2012

Pohon, Daun, dan Angin


POHON
Orang2 memanggilku “POHON” karena aku sangat baik dalam menggambar pohon. AKU selalu menggunakan gambar pohon pada sisi kanan sebagai trademark pada semua lukisanku. AKU telah berpacaran sebanyak lima kali.

Ada satu wanita yang sangat AKU cintai, tapi AKU tidak punya keberanian untuk mengatakannya. Dia tidak cantik, tidak memiliki tubuh yang sexy. Dia sangat peduli dengan orang lain. Religius, tapi dia hanya wanita biasa saja. AKU menyukainya. Sangat menyukainya. Gayanya yang innocent dan apa adanya. Kemandiriannya, kepandaiannya,  dan kekuatannya. Alasan AKU tidak mengajaknya kencan karena… AKU merasa dia sangat biasa dan tidak serasi untukku. AKU takut, jika kami bersama semua perasaan yang indah ini akan hilang. AKU takut kalau gosip-gosip yang ada akan menyakitinya. AKU merasa dia adalah “sahabatku”. AKU akan memilikinya tiada batasnya. Tidak harus memberikan semuanya hanya untuk dia. Alasan yang terakhir, membuat dia menemaniku dalam berbagai pergumulan selama tiga tahun ini. Dia tau AKU mengejar gadis-gadis lain dan AKU telah membuatnya menangis selama tiga tahun.

Ketika AKU mencium pacarku yang kedua terlihat olehnya, dia hanya tersenyum dengan berwajah merah, ”lanjutkan saja” katanya, setelah itu pergi meninggalkan kami. Esoknya, matanya bengkak dan merah. AKU sengaja tidak mau memikirkan apa yang menyebabkannya menangis. Tapi AKU tertawa, bercanda dengannya seharian di ruang itu. Di sudut ruang itu dia menangis, dia tidak tau bahwa AKU kembali untuk mengambil sesuatu yang tertinggal. Hampir satu jam kulihat dia menangis di sana.

Pacarku yang keempat tidak menyukainya. Pernah sekali mereka berdua perang dingin, AKU tau bukan sifatnya untuk memulai perang dingin. Tapi AKU masih tetap bersama pacarku. AKU berteriak padanya dan matanya penuh dengan air mata sedih dan kaget. AKU tidak memikirkan perasaannya dan pergi meninggalkannya bersama pacarku. Esoknya masih tertawa dan bercanda denganku seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya. AKU tau dia sangat sedih dan kecewa tapi dia tidak tau bahwa sakit hatiku sama buruknya dengan dia. AKU juga sedih.

Ketika AKU putus dengan pacarku yang kelima, AKU mengajaknya pergi. Setelah kencan satu hari itu, AKU mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya. Dia mengatakan bahwa kebetulan sekali bahwa dia juga ingin mengatakan sesuatu padaku. AKU cerita tentang putusnya AKU dengan pacarku. Dia berkata bahwa dia sedang memulai suatu hubungan dengan seseorang. AKU tau pria itu. Dia sering mengejarnya selama ini. Pria yang baik, penuh energi dan menarik.

AKU tak bisa memperlihatkan betapa sakit hatiku, AKU hanya tersenyum dan mengucapkan selamat padanya. Ketika sampai di rumah, sakit hatiku bertambah kuat dan AKU tidak dapat menahannya. Seperti ada batu yang sangat berat di dadaku. AKU tak bisa bernapas dan ingin berteriak namun apa daya. Air mataku mengalir tak terasa aku menangis karenanya.
Sudah sering AKU melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya. Handphoneku bergetar, ternyata ada SMS masuk. SMS itu dikirim 10 hari yang lalu ketika aku sedih dan menangis.

SMS itu berbunyi, ”DAUN terbang karena ANGIN bertiup atau karena POHON tidak memintanya untuk tinggal?”

Saturday 14 January 2012

Take a breath

Hwaaaa.. akhir pekan lagi! Senang..senang..senang.. ^_^
Minggu ini dikejar terus sama tugas matematika yang menguras tenaga dan pikiran. Yang bikin jam tidur malam dan bangun pagi molor. Yang bikin tangan kriting karena harus nulis soal-soal berikut pembahasannya. Yang bikin acara nonton film harus ditunda dulu. Yang bikin jadwal jemur pakean kacau [?] Hehehe..

Ceritanya, Bu Ida meminta murid-muridnya yang rajin dan baik hati untuk buat soal matematika sesuai indikator yang tertera di SKL. Dibagi-bagi per indikator per pertemuan per nomor absen.Absen genap-ganjil beda indikator. Tiap pertemuan diminta membuat 10 butir soal beserta pembahasannya. Boleh ditulis tangan, boleh diketik juga. Tapi di akhir program 'create and do' nanti baru semua file dikumpul dalam bentuk soft copy. Terus kita mengerjakan soal yang dibuat teman lain, sekalian dikoreksi biar kalo ada yang salah bisa direvisi. Yaaa.. Lumayan ilmu nambah. Ilmu bikin soal, ilmu ngerjain soal, ilmu inget-inget rumus, ilmu mengoperasikan MS Word juga dapat. Oke banget programnya bu guru yang satu ini :)

Gara-gara indikatornya macem-macem dan materinya bukan cuma materi kelas XII (iyalah), jadinya kudu nyongkel-nyongkel buku kelas X sama XI. Buku yang dipinjem adek kelas akhirnya aku mintain. Udah saatnya mereka kembali padaku mungkin. Kamarku jadi penuh dengan buku!

Indikator

Berantakan euy!

Belajar ilmu hitung yg benar :D


Besok minggu disuruh nyicil ngetik soal-soal yang udah dibuat biar nggak numpuk-numpuk. Menghindari sindrom nunda pekerjaan. Hehehe..

Malam ini disempetin nonton film yang belum sempet ditonton. Ada banyak tapi nggak semua diputer malam ini. Besok baru mulai bekerja lagi. Selamat berakhir pekan! :)

Saturday 7 January 2012

Aku dan Hujan

Pembacaku yg setia -pede- , selamat berjumpa kembali! Apa kabar? Pasti luar biasa :D
Dingin sekali malam ini karena hujan sedari tadi mengguyur kota Jogja. Kalian tahu, hujan malam ini mungkin akan menjadi sejarah berharga buat aku di awal tahun 2012! *siapa peduli?* Baiklah, pada kesempatan kali ini, aku akan bercerita tentang sepotong mozaik kecilku di tengah hujan....

Aku berencana pergi ke Gereja Kumetiran setelah pulang dari rumah Jimmy. Dan itu terlaksana. Tepat jam enam sore aku tiba di sana. Di pertengahan misa, hujan mulai turun. Aku sih, santai-santai saja. Paling ntar pas pulang udah berhenti hujannya. Lalu mulai harap-harap cemas waktu misa udah mau selesai, si hujan belum berhenti-berhenti aje. 'Ah, tunggu agak reda ajalah, baru pulang'. Akhirnya reda beneran tuh, hujannya. Setelah berdoa mohon perlindungan biar sampai rumah dengan selamat, kuhampiri sepeda motorku yang basah diguyur hujan. Kalau dia hidup, mungkin udah menggigil kedinginan. Kasihan.

Perjalanan pulang pun dimulai. Aku memilih tidak menggunakan mantol, seperti biasa, cuma gerimis. Curah hujan memang masih cukup bersahabat sampai kemudian bertambah deras sedikit. Aku masih kekeuh nggak mau pake mantol. Semakin ke selatan semakin deras. Masih kekeuh.

Sunday 1 January 2012

24 to 31

Haaaiii, amigo.. Seminggu lebih aku nggak posting karena euforia Natal dan tahun baru yang nggak habis-habis! Sebenernya banyak banget yang mau aku ceritain. Tapi lewat gambar-gambar dan catatan-catatan kecil aja, yaa.. :)

24/12/11
Christmas Eve :)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...