Showing posts with label Tentang Kamu. Show all posts
Showing posts with label Tentang Kamu. Show all posts

Sunday, 28 November 2021

An Unfinished Business: I Forgive You

Okay. I’ve never written about this before—never written about him. But the DMs from him this afternoon made me decide to write this, for the first time—maybe also for the last time.

A boy from my past, my very first boyfriend, sent me messages on Instagram. He said something I never expected him to say after 10 years had passed (yup, we were in 11th grade). He apologized for what happened in our relationship. Everything moved so fast back then (we didn’t even have a picture together, lol). We didn’t fully understand what was happening or how to handle it. We broke up and lost contact with each other. I met him once, but we pretended like nothing had ever happened between us and chose not to speak.

He’s been avoiding this topic for the last 10 years, and today he finally found the courage to address it. I responded with an apology of my own because I’m sure there were moments when I hurt him, either with my words or actions. So, after 10 years, we forgave each other.

It felt almost impossible, but it happened. Maybe this was just the right time for it.

Are we going to start over again? I don’t think so. We know we’re different people now, and we’re no longer meant for each other.

Thank you for reading this, dear reader. I’ll close with this: people come into your life for a reason; they’re either a blessing or a lesson.

taken from: boldomatic.com


Sunday, 22 January 2017

Menabung Rindu, Menabung Cerita

Hai! Selamat Natal 2016 dan tahun baru 2017! Aku baru nulis lagi, nih, jadi baru ngucapin. Well, semoga tahun ini masih cukup rajin nulis-nulis, yaa.. Amin.

Pagi tadi ada acara pelepasan teman-teman calon anggota dan anggota Mapasadha untuk mengikuti orientasi ke Gunung Ungaran. Dan... seperti tahun-tahun sebelumnya, a sweet guy yang bernama Kocor ikutan pergi (waahh.. aku ditinggal lagi hiks).

Ada satu hal yang bagiku cukup menarik. Setiap masku satu ini pergi jauh untuk beberapa hari untuk mengerjakan sesuatu, ada mekanisme dalam diriku yang langsung bekerja: cepat-cepat bikin rencana aku mau ngapain selama dia pergi. Iya, jadi kayak "aku nggak mau kalah produktif dari dia". Kalo dia pergi jauh mengerjakan sesuatu, aku juga harus melakukan sesuatu yang bermanfaat selama dia pergi. Hahaha.. asik, kan? Iya. Aku baru sadar kalau aku jadi kayak gitu. Bagiku ini adalah hal positif yang menyenangkan. Aku pikir ketika dia pulang nanti, kita jadi punya cerita masing-masing untuk dibagikan, selain rindu menggebu yang menunggu untuk dituntaskan tentunya. Hehehe..

Terima kasih, ya, mas. Aku senang kalau dengan berjalan berdampingan denganmu kita jadi bisa bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik :) Nabung rindu jadi asik kalau rindunya ke kamuh! Eyaaaa.. hahaha.. Ehm, sama ini, sih... ah, nggak jadi :p Hahaha..

Btw, your sun heals! Yeah, that sun! ;)
xoxo (already miss you)

Unyu

Monday, 9 May 2016

Aku Tidak Peduli


hai
aku pernah ngambek
tapi aku juga pernah jadi sasaran ngambek orang lain

alasannya sepele,
aku lebih memilih pergi untuk orang lain
daripada untuknya

alih-alih ngambek
bukankah lebih baik jika dia segera membuat janji denganku
untuk pergi menonton di malam minggu
atau sekedar menghabiskan waktu
di kafe biru lain waktu?

tapi dia lebih memilih untuk ngambek
menumpahkan kekesalannya yang katanya salahku

kalau saja dia mengajakku duluan
aku akan menolak semua undangan
untuk memenuhi ajakannya seorang
tapi sayang..
tidak pernah dia lakukan

jangan salahkan aku jika memilih pergi
aku lelah menanti
janji-janjinya terealisasi

asal dia tahu
aku juga butuh waktu
untuk berbincang dengan orang
agar aku tidak menjadi egois
karena terus memikirkan masalahku seorang

asal dia tahu
mereka yang setengah mati kesulitan
mencari waktu untuk pertemuan
namun tetap mengusahakannya
lebih pantas mendapatkan waktuku
daripada dirinya yang hanya diam menunggu

janji denganku saja dia lupakan..




Jogja, Mei 2016

Sunday, 13 December 2015

Di"percaya"

It's been a long long day... Lama nggak nulis hal-hal random di blog ini. Semakin bertambah angka semestermu, rupanya semakin sibuk pulalah kamu. Ya setidaknya itu yang aku alami. Gara-gara merasa "selo banget", akibatnya semua-semua kegiatan diambil dan dilakoni. Begitu masing-masing kegiatan menuntut perhatian lebih, terjadilah peperangan sengit antar mereka (udah kayak istri-istri yang nuntut perhatian satu orang suami) yang bikin otak hampir pecah dan dada sesak hampir berhenti bernafas. Rasanya capek sekali. Lelah. Tapi ini sudah konsekuensi seorang mahasiswa yang "sok selo". Akhirnya, salah satu dampaknya ya malas meluangkan waktu sejenak untuk nulis-nulis.

Ya sudah, itu cuma kata pengantar. Sekarang aku pengen nulis percakapan sore tadi antara aku dan dirinya (tsaaahhh..)..

Suatu sore di suatu tempat di suatu waktu...
Aku (A): Yank, aku tgl 19-20 Des ada pembekalan KKN.
Dirinya (D) : Di mana?
A : di LPPM paling.
D : Oohh..
A : Tau nggak, aku besok KKN berempat belas. Cowoknya 5. Ceweknya 9. Haa.. pasti besok aku jadi salah satu orang yang nyupiri temen-temenku lagi. Semoga cewek-ceweknya nggak ada yang menthel......
D : ....
A : Besok aku deketin yang cowok-cowok aja ah.
D : Iya bener, nggak papa.
A : Lho, kok nggak papa?
D : Ya kan biar kamu bisa diboncengin sama mereka.
A : ..... kok kamu nggak cemburu, sih? (mancing.. mancing..)
D : Ya enggaklah.
A : Kenapa?
D : Soalnya aku percaya sama kamu.
A : ..... percaya untuk? 
D : Percaya kamu nggak bakal selingkuhin aku.
A : (senyam-senyum dalam hati) ... mm.. makasih.

Hahaha.. aku suka senyam-senyum dan ketawa-ketawa sendiri ketika memanggil kembali ingatan tentang percakapan sore tadi. Tiba-tiba merasa jengkel, gemes, seneng, gelo, dan apalah itu yang tidak terdefinisikan. Mengetahui bahwa kalau aku deket-deket sama laki-laki lain sikap dia bakal biasa aja tuh... entahlah masih tidak bisa mendefinisikan. Yang jelas sikap dia yang memilih untuk percaya sama aku adalah sesuatu yang, aku tau, banyak cewek pengen dari pacarnya :) He just trust me that simple bikin aku merasa bersyukur dan di sisi lain merasa udah gagal duluan kalau pengen bikin dia baca sinyal-sinyal invisible dariku. Hahahaha.. thank you, boy, you make me feel amazed again entah untuk keberapa kalinya.

Monday, 28 September 2015

#EscapingTime


selalu ada waktu untuk tertawa.
selalu ada waktu untuk menangis.
dan semua sudah diatur sedemikian rupa sehingga kita selalu bisa menikmatinya pada saat yang tepat dan pada porsi yang semestinya.
mari bersyukur untuk hal tersebut.

Monday, 8 June 2015

Masih Asik

"Nggak pulang bareng dia, dik?"
Aku menoleh sebentar ke belakang.
"Nggak, ah. Dia masih asik bermain kartu dan kelihatannya senang dengan apa yang dilakukannya sekarang. Aku nggak pengen ganggu. Nggak akan. Lagipula dia tau kok aku bisa pulang sendiri," jawabku sambil lalu.

Tuhan Belum Bilang "CUKUP"

"Masih sama dia, dek?"
Kubalas pertanyaan orang di hadapanku dengan senyum dan anggukkan kecil.
"It's surprised me! Kamu satu-satunya orang yang kutahu bisa tahan lama di sampingnya."
"Haha.. Ada yang lebih lama dariku kok, mas. Aku cuma nemenin dia, mas. Nemenin titipan Tuhan."
Kulihat raut muka bingung terpasang di wajah orang yang sekarang bergerak mendekat ini.
"Sepertinya Tuhan belum benar-benar bilang 'cukup'. Sebab beberapa kali Dia membuatku berpikir sudah waktunya pergi, namun toh hal itu tidak pernah terjadi. Tuhan masih menginginkanku menemaninya, itu kesimpulan yang kubuat," kataku yakin, "entah sampai kapan."

Tuesday, 17 February 2015

Jangan khawatir, sayang..

Kamu duduk di sebelahku. Malam yang dingin, bukan? Namun, meskipun dinginnya menusuk tulang, dada ini masih sesak saja. Panas. Mataku ikutan terasa panas. Sial.
Kamu tiba-tiba melihat ke arahku. Tanganmu memegang wajahku dan perlahan memalingkannya ke arahmu. Sekarang kamu bisa melihatku dengan lebih jelas. Aku tidak berani menatap matamu. Sedetik kemudian kamu menarik kepalaku dan menyandarkannya di dadamu. Kedua lenganmu memelukku erat. Aku bisa mendengar detak jantungmu. Kemudian kurasakan dadamu sedikit bergetar.
"Jangan khawatir, sayang. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu seorang diri lagi. Maafkan aku karena aku selalu berpikir semuanya baik-baik saja. Karena aku selalu berpikir kamu hanya sedang butuh waktu untuk dirimu sendiri. Maafkan aku karena tidak pernah berani menanyakan keadaanmu, bagaimana hari-harimu setelah seharian kita jarang bercakap dan karena kubiarkan hal ini terjadi berulang kali. Maafkan aku karena jarang menyediakan waktu untuk kita berdua. Ketahuilah bahwa kamu akan selalu dapat mengandalkanku."
Dekapanmu terasa semakin erat. Kini mataku basah.

Friday, 6 February 2015

#4 Jogja-Brebes: Pantai Manganti yang Ramai pun Sunyi

Minggu, 21 Desember 2014
Hari ini adalah hari kepulangan kami kembali ke Jogja. Mengingat perjalanan yang akan kami tempuh memakan waktu berjam-jam, kami tidak mau berangkat kesiangan. Mendadak juga sih, ngabarin bapak sama orang rumah yang lain. Akhirnya bapak nggak ke gereja deh, mbak Wulan jadi buru-buru nyiapin sarapan. Tiba-tiba rumah jadi sedikit lebih gaduh dari biasanya. Hehehe.. Untuk pertama kalinya juga aku ngobrol banyak sama mbak Wulan dan tahu banyak tentang dia. Mbak Wulan sedang hamil. Dia cerita katanya di rumah suka takut kalo sendirian pas malam hari. Makanya pas kami datang, dia lebih tenang. Dia agak nggak percaya gitu kami bakal pulang hari ini. Dikiranya aku bakal ada di sana sampai Natal. Yahh.. apa boleh buat aku sudah dicari orang rumah. Jadi, pagi itu aku bantuin mbak Wulan masak dikit-dikit. Hehe.. Sementara itu, bapak sibuk ngurusin motor yang akan kami pakai pulang.

Akhirnya pukul 10.25 WIB, kami meninggalkan rumah di Bumiayu. Kami juga mampir untuk membeli oleh-oleh. Pukul 12.30 WIB, kami tiba di Gombong tapi tidak mampir ke rumah Ken. Kami memutuskan untuk menyambangi pantai Manganti yang katanya sedang naik daun. Berbekal ke-nekat-an kami dan petunjuk-petunjuk singkat dari Ken, kami menyusuri jalan menuju pantai di balik bukit ini. Jadi dari Gombong, carilah pertigaan Suwuk lalu naik ke arah atas ngikutin jalan. Nanti ketemu pertigaan lagi, kalo ke kiri ke arah pantai Karang Bolong, nah, ambillah jalan ke kanan. Perjalanan masih jauh, kawan! Jalannya naik-turun. Pastikan kendaraan kalian mampu mengalahkan jalan menanjak yang tidak manusiawi. Aku sempat turun dari motor gara-gara motornya nggak kuat -_- Setelah itu, kalian akan melihat penunjuk arah ke Pantai Manganti. Nah, tidak jauh dari petunjuk arah tersebut, kalian akan menemukan semacam gerbang masuk. Biaya retribusi pantai Manganti sebesar Rp 4.000,- per orang, tidak dipungut biaya parkir. Asik, kan?

Batu karangnya bisa dikunjungi dengan berjalan kaki jika air sedang surut
(dok. pribadi)
Setelah itu, tidak ada yang berbeda dengan jalannya. Tetap naik-turun. Bedanya,

Tuesday, 9 December 2014

Tentang Pesan Singkat

Aku menerima smsmu beberapa kali hari ini. Pertanyaan-pertanyaan basa-basi yang kadang kujawab dengan singkat dan cukup panjang di kesempatan lain disertai pertanyaan balasan. Aku juga ingin tahu kabarmu. Aku selalu menunggu balasan yang datang segera darimu, namun kenyataannya tidak pernah datang sesegera yang kuharapkan. Kau cuek seperti pada waktu-waktu tertentu dan hal ini terasa menyebalkan. Tapi setelah aku memikirkannya kembali, justru seharusnya aku berterima kasih padamu. Di tengah kesibukkanmu dengan tugas-tugas yang menumpuk di masa-masa UAS ini dan tentunya kesibukkanmu belajar untuk mempersiapkan ujian hari esok, kamu masih sempat menanyai kabarku hari ini, kan? :) Aku tahu saat ini kondisi kamu berada di antara baik dan kurang baik, namun di saat yang bersamaan pula aku yakin kamu bisa menangani semuanya dengan caramu sendiri. Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan jika sudah merasa lelah dan kapan harus mulai bekerja kembali. That's one of the best things of you. Malam ini, sebelum kamu pamit untuk beristirahat pun kamu masih melakukan percakapan sebentar denganku. Percakapan yang hari ini sangat aku rindukan dan kunanti-nanti. Jadi, terima kasih, yaa.. Aku barharap besok pagi masih memilikimu. Begitu juga dengan pagi-pagi setelahnya.

with a bunch of love,
xx

Wednesday, 19 November 2014

Takkan Pernah Menyesal - Sheila On 7

Aku tahu…
Kisah ini terasa berat di pundakmu
Aku tahu…
Kar’na juga begitu berat di bahuku (2x)
Coba sayang…
Berhentilah meratapi keadaanku
Jangan pernah
Menyerah pada keadaan busuk ini

Reff:
Apapun yang akan terjadi
Tak’kan pernah aku sesali
Bila menjalani semua denganmu
Bila memahami semua denganmu
ku… Tak’kan pernah menyesal

Monday, 17 November 2014

Jogja Dingin: 17 November 2014

Hari yang dingin. Sedari siang tadi hujan mengguyur Jogja, bikin malas mau ke mana-mana. Akhirnya hari ini menjadi hari Senin pertama aku nggak ke mana-mana. Hehe.. Ada dua hal yang tidak dilakukan, pertama pergi ke kampus untuk kerja kelompok, mengumpulkan revisi laporan, dan mengumpulkan LPD. Yang kedua, pergi menjenguk Pak Ndut yang katanya semalam tertimpa musibah kecelakaan. Aku belum tahu bagaimana keadaan bapak itu sekarang. Semoga baik-baik saja.

Hey, there! How are you today?
Sepertinya kamu sibuk sekali hari ini. Sedang banyak tugas, ya? Tetap jaga api semangatmu di dalam sana, ya. Kamu sudah berbuat banyak kemajuan untuk masa depanmu. Senang sekali mendengar kamu bercerita tentang beberapa nilai UTSmu yang baik :) Selamat! Aku turut senang mendengarnya. Oh ya, aku belum memuji sepatu dan tas barumu! Hahaha hadiah dari siapa itu? Kamu pasti senang sekali :p Maaf karena aku hanya menanggapimu sambil lalu saat kau menunjukkan dua barangmu itu beberapa waktu lalu. Ada hal-hal lain yang memenuhi pikiranku kala itu :(

Anyway, dingin-dingin gini enaknya duduk-duduk di angkringan sambil menyeruput teh atau jeruk panas kesukaan kita kali ya. Atau kalau mau lebih elit ya nongkrong di kafe, kamu dengan secangkir kopi panas dan aku dengan segelas coklat panas :) Lalu kita akan memulai obrolan dengan membahas tentang minuman favorit masing-masing. Kemudian merembet ke hal-hal lain, hari-harimu, sepatu dan tas barumu, kesibukanku, Lea dan Tyas, mungkin sampai rencana liburan semester nanti. Akan ada perdebatan dan pertengkaran-pertengkaran kecil di dalamnya. Itu pasti. Lalu kita saling diam memikirkan apa yang baru saja dikatakan dan -kalau berakhir mulus- tertawa bersama. Hahaha.. :)

Haduh.. Khayalanku terlalu ke-novel-novel-an. Hahaha kemungkinan untuk terealisasikan kurang dari 70%. Tapi hal-hal kayak gini yang bikin aku tiba-tiba kangen kamu. Tiba-tiba lupa akan rasa kesalku ke kamu yang sudah siap meledak. Haa gara-gara khayalan ini juga akhirnya aku dengan mudah menekan hal-hal yang kurang menyenangkan sampai jadi penyakit. Itu kejelekanku :(

Ya sudahlah, itu dulu yang ingin kusampaikan. Selamat melanjutkan hari-harimu! :)

Monday, 10 November 2014

Tanyaku

untuk apa masih dipertahankan?
cepat jawab. aku sudah kehabisan jawaban.

Sunday, 12 October 2014

Kangen

"Memangnya kamu nggak kangen aku?"
" :-) " (hah bercanda nih anak. ya kangenlah!)

Wednesday, 1 October 2014

Tentang hal yang kusukai

Mungkin semua nampak kacau sekarang
atau sejak dulu?
tapi toh kamu mampu bertahan!
yaa.. salah satu kehebatanmu
yang mungkin tidak pernah kamu perhitungkan
bersama kehebatan lainmu
aku tidak ingin terlibat jauh
ataupun menjanjikanmu sosok malaikat
yang ikut membawa beban di pundakmu terbang
tapi percayalah
momen saat bibirmu melengkung ke atas
dan memperlihatkan barisan gigimu yang rapi
masih menjadi favoritku
dan seperti hal lain yang kusukai
bibirmu yang melengkung itu akan selalu kucari
dan tidak akan kubiarkan menghilang pergi.

Thursday, 21 August 2014

Belajar Melepaskan

Melihat punggungmu menghilang dari kejauhan
Tawamu masih terdengar jelas, lepas
Bercakap dengan seseorang di sebelahmu
Merangkulnya
Aku kira kamu akan berhenti sebentar
"Seperti ada yang kurang"
Lalu menoleh ke belakang dan kembali
Menjemputku
Tapi tidak
Bodoh pula aku hanya mematung
Memandangimu berlalu
Dengan senyum
SENYUM
Sementara hatiku ingin teriak
"Yaaannkk!! Kamu lupa aku!"

Apa aku sudah gila?



Mimpi semalam
Jogja, 21/07/14

Wednesday, 30 April 2014

At the Moment

This is nice!! But I can't share it on facebook :(
Read this short story and let me now yours or maybe your comment about the story :)
LELOVE AT THE MOMENT

Thursday, 24 April 2014

Matahariku

"Mataharinya indah, ya? Cahayanya seperti memberi harapan baru yang lebih cerah. Beruntung sekali aku bisa melihatnya bersamamu," kutatap dalam-dalam matanya sambil tersenyum.
"Lain kali kalau dapat kesempatan melihat cahaya yang sama, aku pasti akan langsung teringat padamu, pada semangatmu yang sama seperti itu," kualihkan pandanganku kembali ke tempat matahari merangkak. Masih tersenyum, kali ini bersamamu.
dok. pribadi

Wednesday, 5 March 2014

Hari yang Melenangkan*

*melelahkan dan menyenangkan hehehe

Rabu bukanlah selo time.
Iya, meskipun saban Rabu aku punya waktu untuk berleha-leha di rumah sebelum kuliah jam 1 siang, sampai hari ini aku belum bisa menikmatinya :( ada aja kerja kelompok dan hal-hal lain yang membuat hari Rabu tak ayal sama seperti hari lainnya, harus berangkat pagi ke kampus. Ya bukan jam tujuh juga, sih. Tak terkecuali hari ini.

Kemarin siang aku udah seneng banget hari ini nggak ada urusan pagi-pagi. Tapi semua berubah setelah motorku... terluka. Iya, Selasa petang ada accident yang membuat dia harus segera dirawat :( Ceritanya motorku dipinjem sebentar buat beli minum. Karena ban depan agak kempes, aku minta tolong sekalian dipompain. Sampai di tukang pompa, bapaknya bilang ban dalamnya bocor dan nggak bisa ditambal karena bocornya banyak. Oke, sampai di sini masih baik-baik saja. Berhubung aku nggak mau ganti ban kalau bukan di bengkel resmi, aku suruh bawa balik ke kampus (Mrican) aja motornya biar besok aku ke bengkel. Dalam perjalanan kembali ke kampus, motor dituntun dalam keadaan menyala biar bisa digas, jadi nggak terlalu berat dorongnya. Dan kemudian (jeng..jeengg..) nge-gasnya kebablasan, motorku melaju menabrak tiang besi dan pohon kemudian jatuh dengan indahnya. Kaca lampu depan pecah, foot step dan standar samping patah, pijakan gigi sedikit bengkok. Hanya karena ban depan yang bermasalah. Jadi merembet gini masalahnya ya. Mukaku langsung cemberut. Flappy birdku jatuh-jatuh mulu. Mas Kocor mencoba menghiburku, 'besok kita benerin'.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...