Haii.. Lama nggak nulis. Kali ini aku pengen cerita tentang perjalananku (dan Kocor) ke Gombong dan Brebes tanggal 17-21 Desember 2014. Hehehe.. baru niat nulis sekarang. Oke, jadi perjalanan ini bermula dari keinginan berkunjung ke rumah Ken, teman sekelasku, di Gombong. Rencana awalnya akan ada beberapa teman juga yang ikutan pergi, tapi ada satu dua hal yang mengakibatkan mereka membatalkan rencana liburan setelah UAS ini. Akhirnya, peserta yang tersisa hanya aku. Mengenai Kocor, aku sudah mengajaknya juga jauh-jauh hari sebelum UAS dan dia setuju akan ikut. Jadilah kami bertiga berangkat mengendarai motor. Ken berangkat lebih dulu karena aku dan Kocor harus mengurus beberapa hal dulu.
17 Desember 2014
Dan akhirnya pukul 11.11 WIB kami berangkat menuju Gombong dari Realino. Cuaca cerah meskipun paginya sempat hujan. Kami memilih jalan melewati barisan pantai. Entah ada berapa pantai yang kami lewati, aku sudah tidak bisa mengingatnya lagi sekarang. Karena tidak lewat kota, motor kami dapat melaju lebih cepat di atas jalan yang kadang kurang bersahabat. Kalau lewat sini, sebaiknya pasang mata baik-baik agar tidak terjebak lubang-lubang berukuran kecil hingga sedang. Kasihan motornya. Seingatku, kami tidak pernah beristirahat barang sebentar di jalan. Satu-satunya tempat yang kami singgahi adalah Alfamart di depan gang rumahnya Ken. Itu pun gara-gara nunggu balasan sms dari Ken tentang arah jalan ke rumahnya. Akhirnya pukul 14.25 WIB, kami tiba di rumah Ken dalam keadaan pantat pegel-pegel.. Yang penting selamat.
Kereta lewat (dok. pribadi) |
Sebelum benar-benar meninggalkan rumah Ken, kami diajak ke waduk Sempor.
Kira-kira 10-15 menit perjalanan dengan motor. Kami melewati Benteng Van der Wijck. Sayang sekali tidak sempat mampir ke sini juga. Begitu sampai di waduk, aku langsung suka sama tempat ini. Kalo ada tombol pin it, udah aku klik deh. Waduk ini terlihat sangat alami dikelilingi oleh perbukitan. Udara di sini juga sejuk. Suasananya tenang. Enak sekali untuk bersantai sejenak. Aktivitas yang terlihat di sekitar waduk ini antara lain orang-orang yang sedang lari-lari dan beberapa orang yang sedang memancing. Ken bilang, kita bisa naik perahu untuk menyusuri waduk ini. Hmm terdengar menarik. Suatu hari nanti akan kususuri waduk ini. Oh ya, di sini juga dibangun sebuah monumen untuk mengenang korban tanggul yang jebol tahun 1967. Monumen ini digembok, jadi kami tidak bisa berjalan melihat-lihat ke dalam.
Kira-kira 10-15 menit perjalanan dengan motor. Kami melewati Benteng Van der Wijck. Sayang sekali tidak sempat mampir ke sini juga. Begitu sampai di waduk, aku langsung suka sama tempat ini. Kalo ada tombol pin it, udah aku klik deh. Waduk ini terlihat sangat alami dikelilingi oleh perbukitan. Udara di sini juga sejuk. Suasananya tenang. Enak sekali untuk bersantai sejenak. Aktivitas yang terlihat di sekitar waduk ini antara lain orang-orang yang sedang lari-lari dan beberapa orang yang sedang memancing. Ken bilang, kita bisa naik perahu untuk menyusuri waduk ini. Hmm terdengar menarik. Suatu hari nanti akan kususuri waduk ini. Oh ya, di sini juga dibangun sebuah monumen untuk mengenang korban tanggul yang jebol tahun 1967. Monumen ini digembok, jadi kami tidak bisa berjalan melihat-lihat ke dalam.
Waduk Sempor (dok. pribadi) |
Monumen (dok. pribadi) |
(dok. pribadi) |
Setelah puas menikmati keindahan waduk ini, kami kembali ke rumah Ken. Kami duduk-duduk sebentar mengumpulkan tenaga lalu berpamitan dengan Ken dan mama-papanya serta adiknya. Kelupaan berfoto -_- kapan lagi coba ke sini. Ya sudah, Brebes menunggu. Oh ya, jadi setelah dari rumahnya Ken, kami menuju ke rumah Kocor di Brebes, di Bumiayu.
Waktu itu sudah pukul 17.54 WIB. Hari mulai gelap, namun kami berkesempatan memandang semburat langit berwarna oranye. Indah sekali. Kami tiba di Bumiayu pukul 19.44 WIB. Mas Markus menyalami kami di depan rumah. Setelah mas Markus, ada bapak dan mbak Wulan, istrinya mas Markus. Mbak Wulan menghidangkan teh hangat untuk kami. Bapak menyuruh kami beristirahat. Aku ingat betul terkhir kali aku bertemu bapak waktu hari pemakaman ibu. Bapak bilang, 'semoga bisa ketemu lagi', aku jawab, 'pasti bakal ketemu lagi, pak.'. Ternyata di tempat ini kami bertemu. Oke, karena aku tidak tahan dengan badanku yang mulai lengket, kuputuskan untuk mandi malam itu. Ini Kocor yang sebenarnya nggak pengen mandi jadi ikutan mandi. Dingin dia bilang -_- Setelah mandi, aku bercakap-cakap sebentar dengan bapak sebelum akhirnya istirahat. What a day!
No comments:
Post a Comment