Screenshoot di samping adalah
percakapan antara papa dan saya tanggal 9 November 2017. Hari itu adalah hari
pengumuman hasil seleksi akhir CPNS Kemenkumham. Seperti biasa, dari pagi papa
udah nanyain hasilnya, padahal –seperti biasanya juga– pengumumannya baru
muncul tengah malam bahkan dini hari di hari besoknya. Ah, beliau adalah orang
yang paling nggak sabaran mendengar kabar tentang pekerjaan saya.
Honestly, mata saya sempat
berkaca-kaca baca chat beliau. Tiba-tiba saya pengen beliau ada di Jogja.
Tiba-tiba saya bertanya-tanya kenapa beliau harus kerja di luar kota –
pertanyaan yang saya sudah tau jawabannya. Ah, I need a man like him! Bukan, I need
him! Saya pikir, saya beruntung sekali memiliki papa seperti beliau. Sejak
dulu, se-ngeyel apapun kami, anak-anaknya, beliau nggak pernah berhenti memberi
nasihat, nggak pernah bosan menanyakan dari A-Z tentang kegiatan kami.
Papa rajin menelepon, ke mama dan
ke anak-anaknya, kayaknya paling sering ke saya dibandingkan ke anaknya yang
lain (namanya juga anak paling tua ya ^o^). Adaaa saja bahan pembicaraannya.
Terakhir, beliau mengirimi kami semua video senam pernafasan dan menyuruh kami
mempraktekkan senam tersebut. Hahaha… “Udah dilihat belum? Udah dipraktekkan
belum?” begitu tanyanya di suatu sesi telepon dengan saya. Papa lalu menyuruh
saya memberi tahu Tyas dan Mama agar melakukan senam tersebut. Beliau lalu
melanjutkan dengan penjelasan singkat mengenai senam pernafasan tersebut. “Nanti
papa jelasin (lebih lengkap) deh, kalau papa ke Jogja,” begitu katanya.
Belakangan saya menyadari sesuatu
bahwa sosok dan figur seorang ayah begitu penting bagi anaknya. Well,
setidaknya itu yang saya rasakan sebagai seorang anak perempuan. Saya melihat
ke belakang, ke masa kecil saya. Lalu saya membandingkannya dengan masa kecil
yang sedang dijalani 2 adik saya yang paling kecil saat ini. Saya merasa akan ada
yang berbeda, di luar perbedaan generasi dan zaman saat kami dibesarkan. Figur
seorang ayah means a lot. I’am really sure about this.
Saya nggak mau nulis panjang-panjang. Intinya,
saya senang dan bersyukur memiliki papa seperti beliau. I wish I could make him
happy and proud of me :) SELAMAT HARI AYAH!
No comments:
Post a Comment