Tuesday, 22 May 2012

Be On Time

Guten Morgen, Völker!
Hari yg indah untuk beraktivitas. Hari ini ada jadwal kunjungan ke sekolah menemui Dinda, temanku, dan Dera, adek kelasku. Habis itu ke rumah temen nyodorin kertas buat scrapbook, dan... mari kembali ke topik.

Be On time adalah kalimat yang begitu sederhana dan mudah diucapkan, tapi nampaknya sulit untuk dilakukan, terutama dalam hal ini oleh orang Indonesia. Di Indonesia, istilah 'ngaret' sudah seperti budaya. Aku sering denger orang yang hobi datang terlambat dalam sebuah janji atau acara berdalih dengan berkata, "kita tinggal di Indonesia, jadilah orang Indonesia" (tuh kan udah membudaya banget). Aku cuma geleng-geleng kepala menanggapinya.

Nah,
apakah Kamu termasuk orang yang terbiasa ngaret? Kalo iya, it's time to leave this bad habit. Aku sependapat dengan mbak Alanda Kariza, kalau orang lain terlambat hadir dalam suatu acara atau janji, itu masalah dan bentuk dari tidak profesionalnya mereka. Kalau memang kamu nggak bisa datang tepat waktu (misalnya karena ada urusan mendadak), kabarin ke host atau ke orang yang bersangkutan. Jadi, mereka nggak capek menunggu dan kamu juga nggak merasa nggak enak sama mereka. Guys and Gals, hadir tepat waktu membuat kita dihargai orang lain. Dan dengan cara ini pula kita menghargai orang lain, lho. Di Amerika Serikat, terlambat pada suatu kegiatan bisa dibilang disrespectful. So, come on, BE ON TIME (meskipun loe orang Indonesia)!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...