Friday 6 February 2015

#3 Jogja-Brebes: Kaligua, Kebun Teh dengan Bonus Goa Jepang dan Tuk Bening

(dok. pribadi)
Sabtu, 20 Desember 2014
Hujan mengguyur sejak pagi. Tapi kami nggak mau hari ini berdiam diri di rumah lagi. Akhirnya, saat matahari tengah hari menyembul sedikit di balik awan mendung, kami memutuskan bergegas ke... KALIGUA. Jalan menuju Kaligua penuh dengan pohon pinus yang tinggi menjulang. Sebelum sampai di tempat yang dimaksud, pengunjung akan melewati Tlogo Ranjeng. Pengunjung bisa memarkirkan kendaraan mereka di seberang Tlogo Ranjeng. Hal yang paling dikenal mengenai Tlogo Ranjeng adalah keberadaan ikan lele raksasanya. Menurut cerita bapak yang menjual roti untuk pakan ikan di situ, lele-lele ini tidak selalu ada. Waktu kami datang pun, kami tidak melihat keberadaan lele yang dimaksud. Hanya terdapat puluhan ikan emas dan nila raksasa. Menurut cerita bapak penjual roti, keberadaan ikan-ikan ini berhubungan dengan hal gaib. Tidak ada yang tahu siapa yang menaruh bibit ikan-ikan tersebut di sana. Aku memutuskan untuk percaya pada penuturan bapak itu. Kocor dan aku kemudian memberi ikan-ikan tersebut makan. Kami membeli roti seharga dua ribu rupiah. Kalian harus merasakan sendiri sensasinya memberi makan ikan-ikan jumbo ini. Mengasyikkan! :) Jangan lupa memasukkan uang ke kotak sebagai ucapan terima kasih. Setelah puas memberi makan, kami pun melanjutkan perjalanan.

Tempat parkir kendaraan (dok. pribadi)
Tlogo Ranjeng (dok. pribadi)
Rebutan roti (dok. pribadi)
Obyek Wisata Kaligua merupakan sebuah perkebunan teh sekaligus obyek wisata yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Brebes. Retribusi obyek wisata
ini sebesar Rp 8.000,-. Biaya tersebut sudah termasuk wisata Goa Jepang dan Tuk Bening. Tuk Bening merupakan sumber mata air yang bening dan dipercaya bisa bikin awet muda. Ketika melewati gerbang masuk, pengunjung akan melihat sebuah monumen cangkir bertuliskan Teh Kaligua. Kocor dan aku langsung berfoto di situ. Hehehe..

Gerbang masuk (dok. pribadi)
Loket masuk (dok. pribadi)
Ikon setelah melalui gerbang masuk (dok. pribadi)
Selain Goa Jepang dan mata air Tuk Bening, obyek wisata Kaligua juga menyediakan tempat outbond, taman bermain anak, tempat penginapan, dan banyak lagi. Jadi, jangan kuatir bakal kesulitan mencari tempat bermalam jika masih ingin menikmati sejuknya udara di Kaligua.

Pucuk (dok. pribadi)
Kami terus menyusuri perkebunan teh dengan motor sampai kemudian memutuskan untuk memarkirkan motor di kawasan Goa Jepang dan Tuk Bening. Biaya parkir motor di sini Rp 2.000,-. Hujan turun rintik-rintik. Kami berjalan ke atas, ke arah Goa Jepang. Hamparan kebun teh menyambut kami. Ada beberapa tempat untuk beristirahat sejenak sekaligus untuk menikmati hijaunya pemandangan di sekitar sana. Kami pun tiba di Goa Jepang yang dimaksudkan. Ada pemandu yang bersedia mengantarkan pengunjung berkeliling menyusuri lorong-lorong goa. Mereka tidak mematok harga khusus sebagai balas jasa, namun kita dapat memberikannya secara sukarela. Ternyata goa ini cukup besar. Lampu dipasang di beberapa titik, tapi menurutku lebih nyaman lagi kalau kita membawa senter atau headlamp sendiri. Banyak ruangan-ruangan yang dulu dipakai sebagai ruang dapur, ruang tahanan, ruang senjata, dan lain-lain. Goa ini kabarnya dibangun dengan sistem kerja Romusha pada tahun 1942.

Pintu masuk (dok. pribadi)
Peta Goa (dok. pribadi)
Penunjuk arah di dalam goa (dok. pribadi)
Kami tidak mengambil banyak foto karena keterbatasan kamera yang kami bawa juga cahaya yang redup. Bapak pemandunya nyuruh kita foto-foto dulu, tapi ya gimana ya -__- apanya yang mau difoto juga. Yah kami nyerah deh. Setelah dari Goa Jepang, kami mampir ke Tuk Bening. Segar sekali airnya. Di dekat Tuk Bening juga disediakan tempat untuk beribadah. Damai banget rasanya. Habis dari Tuk Bening, kami mencari-cari teh hitam Kaligua sebagai oleh-oleh dan beruntungnya ketemu!! Teh hitam ini ada yang dijual dalam kemasan teh celup dan ada yang serbuk, tapi harga per kotaknya sama, Rp 5.000,-. Kebetulan sekali di sana ada ikon teh yang kami beli. Kocor dan aku langsung berfoto di depan sana sambil membawa kotak teh yang baru saja kami beli :) Sempurnalah perjalanan kami hari ini.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)
Mata air Tuk Bening (dok. pribadi)
(Part 4....)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...